Text
SKRIPSI : Analisis Semiotika Tokoh Ayah dalam Film Dokumenter "ICE COLD; Murderer, Coffee And Jessica Wongso"
Salah satu jenis media massa yang sangat efektif dalam menyebarkan informasi, pendapat, dan hiburan kepada masyarakat adalah film dokumenter. Film dokumenter Ice Cold: Murderer, Coffee and Jessica Wongso menceritakan kasus pembunuhan berencana dengan menggunakan sianida pada tahun 2016 yang melibatkan Jessica Kumala Wongso dan korban Wayan Mirna Salihin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana film dokumenter ini memengaruhi pemahaman masyarakat tentang pelaku sebenarnya dalam kasus kontroversial ini. Tokoh ayah dalam film ini menjadi subjek analisis karena tindakan dan pernyataannya menimbulkan kecurigaan terhadap dirinya sebagai pelaku. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan berfokus pada semiotika Roland Barthes. Analisis dilakukan terhadap ucapan dan tindakan tokoh ayah, Edi Darmawan Salihin, yang menciptakan kecurigaan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerak-gerik, ucapan, serta sikap arogansi yang ditampilkan Edi Darmawan Salihin dalam film tersebut memengaruhi spekulasi masyarakat mengenai siapa pelaku sebenarnya. Sikap yang dianggap arogan ini semakin memperkuat kecurigaan terhadap tokoh ayah sebagai pelaku potensial. Film ini menggambarkan kompleksitas peran ayah, termasuk bagaimana arogansi dan konflik internal yang ia tampilkan dapat membentuk persepsi masyarakat terkait keterlibatannya dalam kasus pembunuhan yang mengguncang perhatian masyarakat secara global.
B40 Ikom 2187 2025 | 2187 PRA a 2024 | My Library (Skripsi Ilmu Komunikasi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain