Sastra Indonesia dalam Enam Pertanyaan merupakan antologi karya salah seorang maestro esai yang pernah kita miliki: Ignas Kleden. Dalam buku ini, dengan ketajaman seorang intelektual tulen serta keluwesan seorang perawi, ia merespons karya nama-nama besar dalam kesusastraan Indonesia seperti Pramoedya Ananta Toer, Umar Kayam, Joko Pinurbo, Dorothea Rosa Herliany, dan lain-lain.
“Yaaah, énté Kab, kalow soal Kopid nyang bisé bikin mati ajé solidaritas secuil, pegimané amé ekonomi nyang cumak bikin miskin?” “Saking miskinnya terus mati jugak nantinya kan?” “Iyalah, miskin dulu baru koit…” “Mati pelan-pelan namanya Dul.” “Yo-i, mati pelan-pelan…” * “Sukab dan kawan-kawan adalah warga kota yang meskipun fiksional bisa kita temukan …
Buku Salah Kaprah Berbahasa ini terbit dari kegelisahan penyelaras bahasa Kompas yang setiap hari bertungkus lumus dengan ejaan, kata, kalimat, dan semua yang terkait dengan bahasa. Kehadiran buku ini merupakan upaya kecil untuk mengurangi, bahkan kalau bisa menghilangkan, salah kaprah berbahasa yang terjadi. Tak hanya pada anggota redaksi media, tetapi juga pada pengguna bahasa lain. Karena it…
Buku Salah Kaprah Berbahasa ini terbit dari kegelisahan penyelaras bahasa Kompas yang setiap hari bertungkus lumus dengan ejaan, kata, kalimat, dan semua yang terkait dengan bahasa. Kehadiran buku ini merupakan upaya kecil untuk mengurangi, bahkan kalau bisa menghilangkan, salah kaprah berbahasa yang terjadi. Tak hanya pada anggota redaksi media, tetapi juga pada pengguna bahasa lain. Karena it…
“Duduk sama rendah, berdiri lain-lain tingginya.” ‘PBB’, Taufiq Ismail Buku ini adalah peninggalan Sapardi yang paling tidak dikenal: Tirani Demokasi. Selebaran yang memberi peringatan. Seno Gumira Ajidarma, penulis Di tangan Sapardi Djoko Damono kompleksitas demokrasi bisa disampaikan dengan ringan dan sederhana. Buku ini menunjukkan dia bukan hanya begawan sastra tapi juga seorang pem…