Text
SKRIPSI: Analisis pemakaian Joshi Ne/Nee dan Yo sebagai pemarkah modalitas dalam kalimat bahasa japeng
Berdasarkan Uraian-uraian di atas, Penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut: 1) Joshi ne / Nee dan Yo dapat digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang meminta penegasan pada lawan bicara. 2) Joshi ne / nee dan yo dapat digunakan suata kalimat perintah. 3) Joshi ne /nee dan yo dapat digunakan untuk menyatakan suatu perasaan kepada lawan bicara sedangkan Joshi Yo tidak digunakan untuk menyatakan hal tersebut. 4) Joshi ne/nee dapat digunakan untuk kalimat tanya sedangkan Joshi yo tidak dapay untuk menyatakan sesuatu hal kepada lawan bicaranya. Joshi yo hamya dapat digunakan untuk bertanya yang disertai nuansa menuduh terhadap lawan bicara. 5) Joshi ne / nee tidak dapat digunakan suatu bantahan sedangkan Joshi yo dapat digunakan untuk menyatakan suatu bantahan ^) Joshi ne/nee tidak dapat untuk menyatakan untuk kalimat yang mengandung suatu penyesalan atau keluhan sedangkan Joshi Yo dapat digunakan untuk hal tersebut. 7) Pada kalimat yang memiliki makna yang sama, antara Joshine / nee dan yo dapat saling menggantikan satu sama lain.8) Adanya pengaruk intonasi antara Joshi ne/nee dan yo yang dapat membedakan arti, sehingga makna dari kalimat itu sendiri. 9) Joshi ne/nee termasuk paling kental dalam menggunakan intonas, Karena Joshi ne/nee lebih sering dipakai luntuk mengungkapkan perasaan, !0) Joshi ne/nee dan yo merupakan pemarkah modalitas, Karena Joshi ne atau nee dan yo lebih sering diucapkan dalam bahasa percakapan dan merupakan keadaan suatu komunikasi antara pembicara dan lawan bicara atau penutur dengan mitra tutur.
B43 Jpn 363 2007 | 363 FER a 2007 | My Library (Skripsi Sastra Jepang) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain