Text
Proses Kreatif , Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang (Jilid 2)
Menulis karya fiksi tidak bisa diajarkan, tetapi bisa dipelajari. Karena itulah tiap sastrawan memiliki cara sendiri-sendiri dalam proses kreatifnya. Dan, tulis Pramoedya Ananta Toer, “ proses kreatif tetap pengalaman pribadi yang sangat pribadi sifatnya. Setiap pengarang akan mempunyai pengalamannya sendiri, sudah terumuskan atau belum.”
Sebanyak 12 sastrawan Indonesia terkemuka mengisahkan proses kreatif mereka dalam buku ini. Kisah-kisah yang dideskripsikan sangat menarik dan inspiratif. Bagaimana Pramoedya menciptakan novel Perburuan dan Keluarga Gerilya? Bagaimana Umar Kayam melahirkan cerpen “Seribu kunang-kunang di Manhattan”, dan sajaknya yang manis dan seolah bercerita? Bagaimana Hamsad Rangkuti merangkai cerpen-cerpennya hingga murid kelas lima sekalipun dapat memahaminya? Itulah sebagian kisah yang sangat menarik untuk kita ikuti dalam buku ini.
B4200006152 | 808.2 SIT p | My Library (Kesusastraan) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain