Text
Tauhid dan Fiqih dalam Syair Qawidul Iman (W 231)
Selain faktor-faktor di atas, penelitian naskah lama memerlukan waktu yang banyak, sebab untuk meneliti naskah lama harus mengusai tulisan dan bahasanya. Padahal tidak semua orang (peneliti) menguasai bahasa dalam naskah klasik (Robson 1978:9). Hal ini bisa dimaklumi karena sebagian besar naskah-naskah klasik itu menggunakan bahasa daerah bahkan bahasa asing, misalnya bahasa Arab. Di samping itu, mungkin naskah yang di teliti tersebut merupakan naskah yang sudah lapuk, sehingga tulisannya sulit dibaca. Penelitian terhadap sastra lama juga dihadapkan pada kesukaran-kesukaran yang tidak sedikit karena tidak dijumpai sumber tempat berkonsultasi (Barried, dkk. 1994:82). Naskah-naskah kuno Nusantara saat ini tersimpan diberbagai tempat,seperti perpustakaan, museum, baik di dalam maupun di luar negeri. Naskah-naskah itu banyak yang mengandung cerita dan ajaran keagamaan. Misalnya, naskah-naskah Jawa Kuna banyak dipengaruhi agama Hindu dan Budha, sedangkan naskah-naskah melayu banyak dipengaruhi agama Islam. Pengaruh sastra Islam dalam Sastra Melayu, misalnya terdapat pada hikayat, syair, dan sejarah. Karya-karya tersebut dianggap efektif sebagai media dakwah, karena hubungan antara sastra dan pembacanya sangat erat. Oleh karena itu, penelitian terhadap naskah-naskah itu sungguh merupakan usaha yang mulia karena dapat ikut menyelamtkan dan melestarikan warisan budaya masa lalu. Semakin banyak penelitian terhadap naskah lama, akan semakin besar kemungkinan terbukanya wawasan dan temuan baru.
B4200007203.c1 | 297.267 FAR t | My Library (Kesusastraan) | Tersedia |
B4200007203.c2 | 297.267 FAR t | My Library (Kesusastraan) | Tersedia |
B4200007203.c3 | 297.267 FAR t | My Library (Kesusastraan) | Tersedia |
B4200007203.c4 | 297.267 FAR t | My Library (Kesusastraan) | Tersedia |
B4200007203.c5 | 297.267 FAR t | My Library (Kesusastraan) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain