Text
Suntingan Serat Kalimataya Pupuh I-X
Kata sastra berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu akar cas yang berarti mengarahkan, mengajarkan, memberi petunjuk atau intruksi. Akhiran tra yang bararti alat atau sarana. Dengan demikian sastra dapat diartikan sebagai alat untuk mengajar (Zoetmulder, 2011:1052). Warren dan Welek (1990:9) mengartikan sastra sebagai suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Kata wayang berasalh dari bahasa Jawa Kuno wawayang yang dapat diartikan bayangan (Senawangi, 1999:1409). Dalam bahasa Jawa Kuno, istilah diartikan wayang kemudian mendapat arti khusus, yakni pertunjukan cerita dengan boneka atau penari, tokoh dalam pertunjukan wayang, dan boneka wayang (Zoetmulder, 2011:1406). Menurut Behrend, sastra wayang merupakan jenis teks yang isinya merupakan saduran langsung dari pakem wayang yang disajikan dalam bentuk tembang macapat (Behrend, 1990). Dari beberapa uraian tersebut sastra wayang dapat diartikan sebagai karya seni berbentuk pertunjukan wayang. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, tidak semua teks sastra wayang berbentuk tembang macapat, Sebagian di antara cerita tersebut berbentuk prosa.
B4200007288.c1 | 899.222 BAM s | My Library (Kesusastraan) | Tersedia |
B4200007288.c2 | 899.222 BAM s | My Library (Kesusastraan) | Tersedia |
B4200007288.c3 | 899.222 BAM s | My Library (Kesusastraan) | Tersedia |
B4200007288.c4 | 899.222 BAM s | My Library (Kesusastraan) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain