Text
SKRIPSI : Strategi Komunikasi Persuasif Bina Keluarga Lansia (BKL) Delima VII untuk Meningkatkan Produkstivitas Masyarakat di Usia Lansia
Strategi komunikasi persuasif digunakan agar tujuan yang telah terencana bisa mempengaruhi sikap, pandangan, dan perilaku sasaran sehingga pesan yang disampaikan dapat tersampaikan. Salah satu penggunaan strategi ini saat interaksi dengan lansia. Lansia merupakan kelompok rentan terhadap berbagai macam penyakit sehingga pemberdayaan dan pembinaan lansia sangat diperlukan. Kendala yang dihadapi dalam melakukan pemberdayaan lansia yaitu kurangnya edukasi terhadap lansia mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan meningkatkan produktivitas di usia lanjut, sehingga terjadinya penolakan saat adanya kegiatan pemberdayaan lansia. Hal ini membuat pemerintah membentuk Bina Keluarga Lansia (BKL), BKL sangat diperlukan di masyarakat sebagai salah satu tahap pencegahan terhadap penyakit, meningkatkan kemampuan fisik, mental, spiritual, sosial, dan pengetahuan agar lansia dapat diterima oleh keluarga dan masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi BKL Delima VII dalam meningkatkan produkivitas lansia dan mengetahui hambatan dalam menetapkan strategi komunikasi persuasif kepada lansia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori Melvin L. De Fleur dan Sandra J. Ball-Roceach. Sumber dan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari penelitian ini adalah mewawancarai informan kunci dan informan, serta observasi langsung mengamati penerapan strategi komunikasi persuasif. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data Sugiyono yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan dan pengujian kesimpulan serta keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber.
Hasil penelitian diketahui balıwa strategi komunikasi persuasif yang dilakukan oleh BKL Delima VII dengan cara sosialisasi kepada lansia, dengan menggunakan pengaruh dari pihak luar seperti pihak puskesmas dan ketua RT. Hambatan di lapangan masih terjadi saat pelaksanakann kegiatan BKL karena lansia belum memiliki motivasi dan kepedulian tehadap kegiatan BKL, lansia kurang memiliki kepercayaan terhadap kader BKL yang tidak memiliki latar belakang kesehatan, adanya penurunan fungsi fisik pada lansia, dan kurang kondusifnya tempat pelaksanaan kegiatan BKL
B40 Ikom 1943 2024 | 1943 SAN s 2023 | My Library (Skripsi Ilmu Komunikasi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain