Text
SKRIPSI: Analisis Komunikasi Nonverbal Display Picture Whatsapp terkait Kepercayaan Diri pada Mahasiswa Hubungan Masyarakat Perguruan Tinggi di Bogor, Jawa Barat
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat kepercayaan diri mahasiswa hubungan masyarakat terkait penerapan foto profil pada aplikasi whatsapp. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori yang diambil peneliti Kartini (2019) faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Penelitian ini dilaksanakan di Bogor Jawa Barat, hal ini berhubungan dengan lingkup kerja humas yang melibatkan orang banyak dan perlunya percaya diri. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah purposive sampling. Kepercayaan diri dibutuhkan oleh seseorang untuk mengoptimalkan potensi setiap individu, hal ini berkaitan dengan sikap perasaan yang meyakinkan akan dirinya mampu melakukan sesuatu atas kehendaknya sehingga tidak memiliki kecemasan untuk melakukan hal-hal yang disukai dan memiliki interaksi yang baik dengan orang lain (Gulo, 2020). Hal tersebut menjadikan perbandingan dengan pengamatan peneliti selama melakukan pembelajaran, tidak banyaknya mahasiswa yang menunjuk temanya ketika sedang melakukan pembelajaran khususnya tugas yang mengharuskan untuk tampil di depan orang banyak, hal ini menandakan ketidak percayaan khususnya yang terjadi pada mahasiswa humas yang mengahruskan mereka berkomunikasi dengan publik. Sekalipun dalam keadaan yang mendesak atau tertekan pengaruh kepercayaan diri pada seorang humas menjadikan alat komunikasi, harus berani dalam memulai komunikasi, pengetahuan yang luas, berkomunikasi massa, mampu berlatih dengan baik dan memiliki kepercayaan diri yang baik (Rini, 2019). Berkomunikasi di sini tidak hanya menyampaikan pesan secara verbal melainkan nonverbal layaknya melalui gestur layaknya senyuman yang lebar dan meyakinkan (Sunar, 2021). Pada penelitian ini peneliti menemukan hasil bahwa laki-laki cenderung mempunyai kurangnya kepercayaan diri dibandingkan perempuan hal ini didukung adanya faktor-faktor standar sosial yang ditemukan mengalami kecendrungan faktor depresi, Individu laki-laki dilarang menunjukkan ekspresinya secara bebas, kebanyakan laki-laki hanya diperbolehkan memperlihatkan sisi maskulinnya yaitu badan yang berotot dan tegap, suara yang bulat, kuat, dan berani. Tekanan yang dibuat dan telah beredar dikalangan masyarakat bagi kelompok laki- laki yang memberikan sebuah keharusan laki-laki perlu menampilkan dirinya kuat dan pantang mengekspresikan emosinya terutama ketika sedih (Toxic Masculinity), dan Body Dysmorphic Disorder (BDD) sementara itu perempuan memiliki efek yang positif jadi hal ini berkaitan adanya melakukan penilaian akan harga diri, yang menyebabkan seseorang menghasilkan evaluasi diri apakah negative ataukah positif (Social Comparison).
B40 Ikom 1966 2024 | 1966 FAJ a 2023 | My Library (Skripsi Ilmu Komunikasi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain