Text
Second Sex: Fakta dan Mitos
The Second Sex adalah buku karya filsuf eksistensialis Simone de Beauvoir. Buku ini adalah salah satu karya Beauvoir yang paling terkenal, Buku dianggap sebagai karya utama dalam bidang filsafat feminis yang menandai dimulainya feminisme gelombang kedua. Vatikan menempatkan buku ini di Daftar Buku Terlarang.
Filsafat perempuan mungkin sekadar kisah kecil, sekian buku mengenai sejarah filsafat memang tidak memiliki catatan besar mengenai kehadiran filosof-filosof perempuan. Robert C. Solomon dan Kathleen M. Higgins dalam buku A Short History of Philosophy (1996) pernah mengajukan pertanyaan mengenai kehadiran perempuan dalam tiga ribu tahun sejarah filsafat: Mengapa mereka (perempuan) tidak termasuk dalam sejarah filsafat? Apakah filsafat cenderung lazim dengan jenis laki-laki?
Fakta sejarah filsafat itu mungkin menganut pemahaman klasik atau mitos bahwa laki-laki itu makhluk rasional dan perempuan itu makhluk emosional. Mitos itu menjadi kutukan ampuh yang membuat perempuan kurang menemukan ruang penting dalam filsafat. Padahal , dalam sejarah awal filsafat ada tokoh perempuan dengan nama Hypatia yang berkontribusi dalam pemikiran filsafat Neoplatonis. Nama itu kerap terlupakan dalam sejarah filsafat Barat. Sejarah filsafat Barat mengalami perubahan siginifikan dengan kehadiran buku The Second Sek (1949). Buku itu menjadi juru bicara dan refleksi kritis dari sosok seorang perempuan. Buku itu mendedahkan pemahaman kritis mengenai perempuan,yang berasal dari perempuan dengan membongkar streotipe-stereotip sejarah dan pemikiran filsafat Barat. Simone de Beauvoir dengan telak mengabarkan bahwa perempuan tak bisa disingkirkan atau diabaikan dalam filsafat. Sosok Simone de Beauvoir menjadi representasi penting kehadiran perempuan dalam pemikiran filsafat eksistensialisme dan feminisme.
B450008129 | 306.77 BEA s | My Library (Ilmu-ilmu Sosial) | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2024-11-25) |
Tidak tersedia versi lain