Text
Senyum Untuk Calon Penulis
“Salah satu tugas sastrawan, yaitu menjadikan “a drop of ink makes millions think.” Satu tetes tinta, ibaratnya, membuat banyak orang berpikir, tentu saja, untuk menjadi lebih bijaksana. Karena itu, sebagaimana yang dikemukakan oleh Eka Budianta, sastrawan, dalam hal ini penyair, pada hakikatnya adalah “man of thought” yang tidak secara langsung berambisi untuk mengubah jaman, namun menjadi saksi jaman. Kesaksian jaman inilah yang langsung atau tidak, akan mengantar manusia untuk berpikir mengenai perubahan-perubahan ke arah perbaikan, kendati, pada hakikatnya, sastrawan, dalam hal ini penyair, bukanlah “man of action.” -- Budi Darma, Novelis, kritikus sastra, pengajar di Universitas Negeri Surabaya.
Eka Budianta memberi perimbangan dengan opininya di tengah begitu banyak opini yang mengambil posisi memihak. Kita jadi punya ruang pandang yang lebih lega untuk bernafas dan kemudian mengambil opini sendiri. Ruang seperti itulah yang kini semakin langka di negeri kita ini. -- PUTU WIJAYA, Novelis, dramawan, budayawan.
Ada daya yang besar pada Eka untuk mempengaruhi dan menginspirasi. Tulisannya yang gamblang dan merdeka, informatif sekaligus melibatkan, lahir dari kekuatan moral dan inovasi sosial yang “menjunjung kemanusiaan, membela kehidupan, dan memelihara perdamaian”. -- RIRIS K. TOHA SARUMPAET, Kritikus Sastra, Dosen Universitas Indonesia.
B4200004030 | 808.02 EKA s | My Library (Kesusastraan) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain