Resensi Buku Dosen FISIB
Resensi Buku
Menariknya dalam tiap lembar halaman saat membaca buku ini seolah ditarik paksa melesat ke masa lampau dengan mengikuti irama dan intonasi kalimat, terseret bayangan potongan dan kisah dari peristiwa Kota Bogor tua pada masanya. Foto dan kisahnya mewakili atmosfir didalam Suryakencana yang belum banyak mengetahui sejarah yangterbangun dan meninggalkan jejak masa lampau. Di Jalan Surya Kencana, kedai-kedai berjajar. Gerobak pedagang makanan berjajar di sekitar jalan dan trotoar. Antara masa kini dan masa lalu memang tidak jauh berbeda nuansa jalan ini. Pada masa pemerintahan Bima Arya, jalan ini semakin tertata. Kedai-kedai dan para gerobak pedagang makanan pun mulai ditata. Sebagian berjualan di sentra kuliner yang dibangun oleh pemerintah, sebagian lagi bertebaran di atas trotoar. Sebagian para pedagang yang berjualan di gerobak, tentu saja, memiliki impian untuk memiliki kios atau kedai dan berjualan di sana. Para pedagang yang memiliki kedai, tentu saja, memiliki mimpi untuk membesarkan kedainya atau membuka cabang. Ada juga yang memiliki impian kendati tidak muluk-muluk: hanya ingin tetap berjualan sebagaimana tahun-tahun, dekade-dekade sebelumnya. Di antara kedai-kedai itu, gerobak-gerobak itu, selalu ada cerita tentang masa lalu dan masa depan, tentang kenangan dan impian.
Selamat membaca buku Kisah Jalan Suryakencana
Tim Penulis :Henny Suharyati
Langgeng Prima Anggradinata
Yelni Rahmawati
Eko Hadi Lesmono
Sri Lestari
Yuyus Rustandi
Edisi : Cet.1 Februari 2023
Kolasi : vii+121 hal,; ill,; 21x21 cm
Penerbitan : Bogor, Idemedia