Berbagai macam berita yang didapatkan setelah penulis melaksanakan PKL selama satu bulan di Radio Kisruh, dengan banyaknya ilmu dan pelajaran yang didapatkan, baik dikantor dan juga dilapangan penulis memberikan kesimpulannya untuk Radio Kisruh. Hambatan penulis sekarang kurangnya pemahaman warga atas kode etik jurnalistik dari warga yang melaporkan berita lalu penulis juga harus tetap ber…
Banyak anak muda yang ingin jadi wartawan atau penulis. Tapi saat harus menulis berita dan produk jurnalistik lainnya, mereka mengalami 'kesulitan hebat', sehingga tidak mampu merangkai kata-kata ke dalam sebuah tulisan dengan baik dan benar. Lewat buku ini, penulis mencoba memandu kita bagaimana merekayasa fakta menjadi berita dan produk jurnalistik lainnnya dengan gaya bertutur layaknya se…
Buku tipis ini, yang diangkat dari skripsi dan pernah dipublikasikan sebagai monografi di Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1992), berusaha menggambarkan wajah pers di masa keemasan Orde Baru. Dengan mengkaji isi harian Kompas dan Suara Karya melalui metode analisis isi serta pendekatan ilmu sosial dan etika makro, Rizal Mallarangeng memperlihatkan cengkeraman sistem politik ya…
buku ini menjadi salah satui referensi bagi mahasiswa ilmu komunikasi dan sebagai bahan ajar untuk tingkat perguruan tinggi. Buku ini berguna juga praktisi komunikasi guna mengkaji permasalahn yang ada di masyarakat.
Buku ini membahas tentang urgensi CSR dalam ritual politik, mengenal CSR, membangun ruang identitas, public relation politik, sampul media politik, pengaruh politik media, political social responsibility
Buku ini dibuka dengan bahasa singkat mengenai hubungan antara media dan politik, dan juga sistem politik baru di Indonesia. Sementara bagian utama buku ini lebih membahas hal-hal teknis dalam kegiatan jurnalisme radio. Selain itu tersedia pula kiat-kiat bagi praktisi radio, serta ditutup dengan pembahasan tentang hubungan antara hukum dan kebebasan pers di Indonesia. Lampiran pasal-pasal yang …
Edmund Wilson's The Twenties and The Thirties were printed from typescripts he prepared and partially edited before his death. The Forties does not have the benefit of his editing; it is a wholly posthumous book and lacks the retrospective passages Wilson would have written had he able to put it together.
Judul buku ini menjadi gambaran besar akan apa isi di dalamnya. Dengan bahasan mendalam tetapi dikemas begitu ringkas, padat dan (masih) enak dibaca. Segala tetek bengek perihal jurnalisme musik, sejarah dan media musik semua terunut. Lalu, juga hadir pembahasan tentang perkembangan kritikus musik sampai gaya menulis serta tata bahasa. Tak ketinggalan peranan kembang kempisnya media alternatif …