Mikal tidak pernah mengerti kenapa ayahnya harus diambil secepat itu lewat sebuah peristiwa tragis. Ketika terperangkap di Son Nokta, Dunia Tanpa Titik Akhir, Mikal bertemu Princess, yang sekalipun bermata bolong sebelah, selalu ceria dan optimis. Agung tidak pernah mengerti kenapa kemalangan dan nasib buruk selalu menyertai langkahnya sehingga kerap dirinya bertanya, "kenapa Tuhan benci se…
Bagi Vena, 14 Februari adalah mimpi buruk. Tiga tahun yang lalu dia gagal menikah, dan kini selam berhari-hari dia selalui bangun dan mengulang hari tanpa cinta itu. Dunianya berhenti! Kekacauan terjadi Vena berada dalam labirin waktu tanpa ujung, dan menyerah pada keadaan bukanlah jawaban yang tepat. Dia harus bisa keluar dari kegilaan ini, apa pun caranya dan siapa pun yang harus dia t…
Diputusin dan dibuat tersesat di tengah hutan, sudah cukup membuat Yuki memasukkan nama Abimanyu ke dalam daftar hitam di hidupnya. Namun, siapa sangka ulah Abimanyu ini membuat Yuki, Vey, Indri, Nola, dan Nadya bertemu dengan cowok yang punya nama sama dengan pemain bola dari Brazil, Kaka. Nama boleh mirip dengan Kaka si pemain bola tapi urusan hobi mereka jelas beda. Kaka versi Yuki, Vey, …
Tahukah Kau, Sayang …. Aku mencintaimu lebih dari apapun. Aku rela kehilangan segalanya kecuali kamu. Aku sanggup melepas duniaku demi dunia kita bersama. Namun, ketika waktu bergulir tanpa bisa dibendung, ketika kenyataan memaksa untuk dipahami, ketika kesalahan memohon untuk dimaafkan, kurasa aku tak sanggup Sayang …. Entahlah, siapa yang harus memahami dan mengalah. Tapi mungkin, aku b…
Inilah novel tentang tubuh perempuan yang sesungguhnya tidak jadi milik mereka sendiri. Bahkan sering kali mereka juga gagap berhadapan dengan tubuh sendiri. Tubuh yang kadang tidak mereka kenal. Inilah kisah perempuan-perempuan yang tidak tahu apakah menjadi perempuan adalah sebuah anugrah atau justru kutukan.
Anak-anak Semar karya Sindhunata berkisah tentang Semar sebagai pembawa harapan dan pengingat akan nilai-nilai serta akar budaya di tengah zaman yang bergerak begitu cepat. Dalam buku dengan ilustrasi lukisan karya Nasirun ini, wajah Semar kerap berubah-ubah. Kadang ia disebut Sang Pamomong, sosok yang selalu melindungi rakyat kecil dan tertindas. Lain waktu, ia juga seperti pohon rindang yang…
Setelah lolos dari maut dalam perburuan Kitab Ilmu Silat Kupu-Kupu Hitam ke kota mistik Shambala, Pendekar Tanpa Nama meneruskan perjalanan ke Chang’an, ibukota Negeri Atap Langit berpenduduk dua juta manusia dari segala bangsa, menyusuri jejak Harimau Perang, tersangka pembunuh Amrita kekasihnya. Berhasilkah pendekar kelana dari Javadvipa ini mencuri Pedang Mata Cahaya dari Istana Daming?…
Mengikuti hasrat pengembaraan, Pendekar Tanpa Nama dari Javadvipa tiba di Tanah Kambuja pada tahun 796. Perjumpaan dengan seorang perempuan pendekar, membuat ia terlibat berbagai pertarungan maut yang setiap kali nyaris mencabut nyawanya. Bersama perempuan pendekar itu, ia bergabung dengan pasukan pemberontak An Nam yang melawan penjajahan, yang kemudian membuatnya wajib melakukan perjalanan…
Pulau Jawa tahun 871. Pendekar tanpa nama yang telah mengundurkan diri dari dunia persilatan sudah 100 tahun umurnya. Pendekar tua itu sudah lupa, siapa saja lawan yang pernah terbunuh olehnya, dan barangkali kini murid atau kerabat lawan-lawannya datang menuntut pembalasan dendam. Bahkan negara menawarkan hadiah besar untuk kematiannya. Pendekar tua itu tahu ajalnya sudah dekat, tetapi ia t…