Hujan bulan Juni, serpihan sajak merupakan kumpulan puisi yang terekam dalam buku ini yang lahir dari tahun sebelum saya (pustakwan Fisib lahir) do awali pada tahun 1959 pusi ini terbukukan dalam kumpulan hujan Blan Juni. Membaca buku ini menghanyutkan para pembacanya masuik kedalam romantisme belahan kata sajak yang sangat tajam, dalam, sedih, romantis, bahagia, keterpurukan, semangat, putus …
Esai adalah wacana yang berada di persimpangan jalan. Sebagai fiksi, ia bertumpu pada fakta empiris, sosiologis, dan historis. Sebagai nonfiksi, ia kerap memainkan segala macam diksi: metafora, analogi, simbolisme, dan majas lain yang dalam karya sastra menempati posisi penting.
morfologi membicarakan masalh bentuk-bentuk dan pembentukan kata, maka semua satuan bentuk sebelum menjadi kata, yakni morfem dan segala bentuk dan jenisnya, perlu dibicarakan
novel ini membahas falsafah, mitologi, ramalan, seni-budaya, budi-pekerti, ke-Hindu-an, ke-Budha-an, Ke-Kristen-an, ke-Islam-an, nyanyian, kesusasteraan, kuliner, traveling, kamasutra Hindhu, dan sebagainya.
Hubungan yang semakin memburuk dengan suaminya, membuat Dini menjalani harinya tanpa semangat. Setitik harapan yang tersisa di hatinya hanyalah terwujudnya rencana yang telah disusun 'Kaptenku' -kekasihnya. Namun, sia-sia Dini menantikan datangnya surat atau dering telepon dari Sang Kapten
mengisahkan tiga puluh orang Indonesia yang datang ke New York City dengan cita-cita dan latar belakang yang berbeda. Tema novel ini adalah pekerjaan, keluarga, dan gegar budaya.