Film Indonesia yang pertama dibuat pada tahun 1926, tetapi percaya atau tidak - hingga tahun 1998 sesuangguhnya di Indonesia belum ada industri film. Yang ada kala itu, hanyalah bisnis orang per orang, bukan sebuah mekanisme industri yang ajeg dan tertata rapi. Akibatnya industri film Indonesia yang sekarang seharusnya sudah menapaki kedewasaan, ternyata baru dapat diibaratkan sebagai seorang b…
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran Platinum Cineplex Cibinong dalam meningkatkan animo penonton bioskop terhadap film Indonesia.
Buku ini dibuat sebagai pencatatan suatu kegiatan berfilm yang dilakukan oleh sebuah institusi swasta, sebuah statisuan televisim Surya Citra Televisi (SCTV) yang tertarik membangun Sinema Indonesia secara menyeluruh, yang secara umum di waktu-waktu ini sinema Indonesia mengalami situasi naik-turun
This book offers a critical look at the political and social forces which have shaped Indonesian film over the last sixty years. Film critics, historians, sociologists... All people interested in contemporary Indonesian culture must read Shadows on the Silver Screen
Terhitung 88 tahun sejak film pertama Indonesia diproduksi, 1926, ternyata masih banyak potensi yang belum digali. Misalnya, konsep film sebagai media pendidikan, atau promosi daerah melalui karya sinematografi. Bayangkan pula, di Indonesia hanya ada satu sekolah film untuk 250 juta penduduk! Bahkan Lembaga Sensor Film (LSF), yang harus memeriksa ribuan program televisi dan ratusan judul film …
Buku ini membahas film Dalam enam babak