Selama lebih dari dua ribu tahun, Retorika terus dianggap oleh banyak orang sebagai karya paling penting tentang seni persuasi. Dalam buku ini, Aristoteles meneliti bagaimana seorang pembicara harus menyusun argumen, membangkitkan emosi, serta menunjukkan kredibilitasnya. Aristoteles membela retorika sebagai seni yang berguna dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus mengakui kapasitasnya untuk di…
Teori retorika Aristoteles berpusat pada pemikiran mengenai retorika yang sering disebutnya sebagai alat persuasi (bujukan). Pada intinya, teori retorika milik Aristoteles menyebutkan efektivitas persuasi ditentukan oleh kualitas komunikator dalam menyampaikan bukti logos (logika), pathos (emosi), dan ethos (etika atau kredibilitas). Dikutip dari jurnal Sejarah dan Perkembangan Retorika (2005)…
Socrates, Plato, dan Aristoteles memandang retorika dan puisi sebagai alat yang terlalu sering digunakan untuk memanipulasi orang lain melalui manipulasi emosi dan pengaburan fakta. Mereka mendakwa para sofis, termasuk Gorgias dan Isocrates, sebagai para pengguna manipulasi jenis ini, sedangkan para filsuf merupakan pengguna retorika yang didasarkan pada filsafat dan upaya-upaya pencerahan. Sal…