Ini bukan sebuah epos dari perjuangan di masa PRRI. Hanya kisah anak Batak yang melata hingga ke Jakarta. Tatkala seorang laki-laki mengabaikan istrinya, hanya meninggalkan penderitaan bagi perempuan, pantaskah dia menjadi seorang ayah? Ingatan pada ibu adalah sumber daya cinta. Perempuan adalah semesta kasih bagi Tondinihuta.