Text
Riset komunikasi : merintis penemuan teori dan model baru
RISET KOMUNIKASI Merintis Penemuan Teori dan Model Baru Riset dalam ilmu komunikasi harus sesuai dengan karakteristiknya, yang tentu berbeda dengan riset sosiologi, antropologi, psikologi, dan ilmu fisika. Ilmu komunikasi tumbuh dan berkembang dari integrasi jumalistik dan komunikasi massa di Amerika Serikat serta dari publisistik di Eropa. Ilmu komunikasi memiliki paradigma ganda, yang melahirkan loA-us riset yang beragam, sebagai implikasi pengaruh ilmu fisika, psikologi, sosiologi, dan linguistik. Penggunaan media massa dan media sosial dalam berkomunikasi, telah melahirkan ciri khas riset komunikasi yang berbeda dengan ilmu-ilmu lainnya. Riset komunikasi mengenal beberapa analisis seperti analisis kontrol, analisis media, analisis khalayak, analisis isi, dan analisis efek. Meskipun setiap analisis tersebut dapat dilakukan dengan riset kuantitatif dan penalaran deduktif yang bertujuan menverifikasi suatu teori atau model, namun buku ini lebih mengedepankan penggunaan riset kualitatif dan penalaran induktif, guna memenuhi fungsi heuristik ilmu, dengan merintis penemuan teori baru atau modcl baru, yang lahir dari masyarakat Indonesia masa kini. Teori atau model baru itu bersumber dari informasi atau data yang diperoleh melalui observasi sistcmatis dan partisipatif (terlibat). Jika ada riset "kualitatir yang tidak menghasilkan teori baru atau model baru, maka riset itu dapat disebut gagal.
B400007022.c2 | 302.2 ANW r | My Library (Ilmu-ilmu Sosial) | Tersedia |
B400007022.c1 | 302.2 ANW r | My Library (Ilmu-ilmu Sosial) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain