Text
Pride and Prejudice
Pride and Prejudice adalah komedi klasik. ada aliran humor halus terselip di halaman-halamannya. Jane Austen dalam banyak kesempatan mengolok-olok kebiasaan sosial saat itu. Mr dan Mrs. Bennet adalah salah satu aksi terbaik yang menghiasi. Jane Austen menulis dialog yang luar biasa, dengan beberapa kalimat lucu. Ketika Lizzie menolak proposal pernikahan Mr. Collins, Nyonya Bennet memohon kepada suaminya untuk membuat putrinya masuk akal, dan mengancam untuk tidak berhubungan dengan putrinyanya lagi jika dia tetap menolak. Kalimat sang ayah begini. “An unhappy alternative is before you, Elizabeth. From this day you must be a stranger to one of your parents. Your mother will never see to you again if you do not marry Mr Collins, and I will never see you again if you do.” Hahahaha
Dalam tokoh protagonisnya, Lizzie, Jane Austen memberikan karakter yang kuat. Ia penuh semangat dan sangat kepala batu. Dia dilukiskan sebagai gadis keras tetapi kita juga belajar bahwa ia memiliki daya nalar dan refleksi diri yang luar biasa. Elizabeth berkembang dan belajar. Jika 'achiles heel' Mr Darcy adalah kebanggaannya, maka kelemahan Elizabeth adalah prasangka buruknya.
Menarik dalam novel ini, jika di dunia hari ini pembahasan ini dianggap sedikit tak pantas, di sinilah kita melihat bagaimana zaman telah berubah. Di Inggris pada zaman Jane Austen itu bukan pembicaraan yang kurang layak. Semua orang menghitung kekayaan, dan berapa tunjangan tahunannya - karena itu kereta, ukuran rumah dan segala sesuatu yang mungkin menyertainya dirujuk di seluruh buku. Jumlah kekayaan terikat dengan harapan dan tugas dalam masyarakat. Seiring dengan harta, hierarki masyarakat dieksplorasi, seringkali dengan efek lucu. Tidak ada contoh yang lebih baik dari konfrontasi antara Lady De Bourgh dan Lizzie karena Mr. Darcy. Lizzie tidak akan menyerah pada kemauan Lady untuk menolak pria tersebut.
B4100004241 | 823 AUS p | My Library (Kesusastraan) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain